Gas C1 - C4 < 20. Bahan bakar LPG dan bahan baku untuk senyawa organik. Bensin (Gasolin) C5 - C10. 40 - 180. Bahan bakar organik. Nafta. C6 - C10. 70 - 180. Nafta diperoleh dari fraksi bensin, digunakan untuk sintetis senyawa organik, pembuatan plastik, karet sintetis, detergen, obat, cat, bahan pakaian dan kosmetik. Kerosin. C11
- Biogas dihasilkan dari dekomposisi bahan organik yang menghasilkan produk utama gas metana sebagai penghasil energi. Energi biogas adalah energi dari gas yang merupakan produk akhir pencernaan atau degradasi anaerobik dari bahan-bahan organik yang dilakukan oleh bakteri anaerobik di dalam lingkungan bebas. Proses biogas dapat diamati pada kotoran manusia, kotoran hewan, limbah organik rumah tanggah, hingga sampah biodegradable yang dalam kondisi anaerobik atau terurai. Pemakaian biogas sebenarnya telah dilakukan sejak lama. Mengutip laman Environment Indonesia, alat penghasil biogas sudah ada sejak tahun 1900 sebagai penghasil panas oleh orang-orang Mesir. Meski bukan temuan baru, tapi masih diperlukan perbaikan kualitas agar didapatkan biogas yang lebih baik. Di masa sekarang, energi biogas menjadi sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan dalam pemenuhan energi listrik dan bahan bakar Biogas Pada biogas, komponen utamanya berupa gas metana methane. Sementara, komposisi lengkap biogas yaitu 1 Methane CH4 50-70 persen; 2 karbondioksida CO2 30-40 persen; 3 Hidrogen H2 5-10 persen; 4 Nitrogen N2 1-2 persen; 5 uap air H2O 0,3 persen; 6 hidrogen sulfit H2S sangat kecil. Dari berbagai komposisi biogas tersebut, metana adalah unsur penting yang dapat menjadi tolak ukur energi atau nilai kalor yang ada pada biogas. Metana dengan nilai tinggi menunjukkan bahwa biogas memiliki energi lebih besar, dan begitu pun sebaliknya. Gas metana tidak berwarna, namun cukup bau. Jika dibakar, maka metana akan menghasilkan api biru tanpa mengeluarkan asap. Tingkat panasnya lebih tinggi dibanding pembakaran pada minyak tanah, arang, dan bahan tradisional lainnya. Cara pembuatan biogas Pembuatan biogas pada prinsipnya adalah adanya proses dekomposisi bahan organik secara anaerobik atau tertutup dari udara bebas. Dari dekomposisi tersebut nantinya akan muncul gas utama berupa metana dan karbondioksida yang mudah terbakar. Gas tersebut dinamakan biogas dan dapat dihasilkan dari sumber bahan organik yang beraneka ragam. Proses dekomposisi anaerobik memanfaatkan bakteri metan. Pemrosesan memerlukan suhu sekira 30-55 derajat Celcius agar terjadi fermentasi. Pada rentang suhu ini, bakteri akan merombak bahan organik secara optimal dan menghasilkan gas metan serta gas lainnya. Instalasi biogas memerlukan bangunan utama yag disebut digester. Fungsinya sebagai penampung gas metan dari hasil perombakan bakteri pada bahan organik. Jenis digester yang sering dipakai adalah model continues feeding, dengan mengisi bahan organik setiap hari Diperlukan lahan sekira 16 meter persegi untuk kebutuhan instalasi. Digester dibuat dari pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat, dan pipa pralon. Di samping digester perlu pula dibuat penampung lumpur sludge yang nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan pupuk organis padat dan Biogas dari Kotoran Sapi Berikut ini adalah contoh proses pembuatan biogas memakai bahan organik kotoran sapi1. Campur kotoran sapi dengan air hingga membentuk lumpur. Perbandingannya 11 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur mempermudah saat memasukkannya ke dalam digester. 2. Alirkan lumpur ke digester lewat lubang masuk. Saat pengisian pertama, kran gas bagian atas digester dibuka memudahkan pemasukan bahan. Pada pengisian pertama diperlukan lumpur kotoran sapi dalam jumlah banyak hingga digester penuh. 3. Lakukan penambahan starter banyak dijual di pasaran sebanyak 1 liter dan isi rumen segar yang bisa didapat dari rumah potong hewan RPH sebanyak 5 karung. Jumlah tersebut untuk penggunaan pada digester berkapasitas 3,5-5,0 m2. Tutup kran gas kembali agar terjadi proses fermentasi. 4. Pada hari ke-1 sampai ke-8 akan banyak terproduksi gas karbondioksida. Buang gas ini dengan membuka kran. Gas metana terbentuk di hari ke-10 sampai ke-14, dan karbondioksida menurun. Pada waktu komposisi metana 54% dan karbondioksida 27%, maka biogas dapat menyala atau terbakar. 5. Pada hari ke-14 gas bisa disalurkan ke pipa dan dipakai menyalakan api kompor gas atau kebutuhan lainnya. Sejak hari ke-14, digester menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas tidak berbau kotoran sapi. 6. Terakhir, digester harus terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu agar dihasilkan biogas yang juga Apa itu Biomassa & Jenisnya Pengertian Biogas, Ethanol, Biodiesel Mengenal Sumber Energi Alternatif Matahari, Angin hingga Air Energi Alternatif Keuntungan-Kerugian Panas Bumi & Panas Matahari - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Maria Ulfa
Padaumumnya sistem injeksi bahan bakar dikontrol secara elektronik atau yang kita kenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI).Sistem ini dikontrol oleh Electronic Control Module (ECM) atau disebut juga Electronic Control Unit (ECU), yaitu berupa chips yang terdiri dari microprosessor dan memory yang dipasang "on board" pada mobil.
Daftar Isi Manfaat Gas Alam Sebagai Bahan Baku Industri Sebagai Bahan Bakar Sebagai Komoditas Ekspor Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga Sumber Energi Listrik Jenis Gas Alam di Indonesia Jakarta - Gas alam adalah sumber energi yang bersumber dari fosil tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Sisa bahan organik ini tersimpan di bawah tanah selama ribuan hingga jutaan tahun gas alam di Indonesia begitu terasa di bidang perindustrian, pembangkit listrik, hingga pemenuhan kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasan lebih detail dikutip dari laman Kementerian ESDMSebagai Bahan Baku IndustriPemanfaatan gas alam yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Contohnya sebagai bahan baku pupuk, petrokimia, metanol, plastik, hujan buatan, besi tuang, pengelasan, dan pemadam api Bahan BakarGas alam juga merupakan salah satu bahan bakar yang sangat umum digunakan. Sebagai bahan bakar gas alam biasanya digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU, kendaraan bermotor Bahan Bakar Gas/BBG, Liquefied Gas for Vehicle/LGV, Compressed Natural Gas, Industri ringan, dan menengah Komoditas EksporGas alam merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Misalnya, gas alam cair Liquefied Natural Gas/LNG dan gas non-konvensional seperti gas metana batubara dan shale gas alam juga cukup memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga, restoran, hingga hotel. Pemanfaatan gas alam ini berbentuk Liquefied Petroleum Gas LPG.Sumber Energi ListrikBatu bara adalah salah satu sumber energi listrik yang bersifat fatal bagi Indonesia. Uap dari proses pembakaran batu bara menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik. Salah satu PLTU batu bara terletak di Desa Binor, Kecamatan Paiton dengan nama PLTU Paiton Gas Alam di IndonesiaDi Indonesia, gas alam telah dimanfaatkan sejak tahun 1960-an. Dilansir dari laman Pertamina Gas Pertagas, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara yang memiliki sumber cadangan gas alam terbesar di Asia memiliki beberapa jenis gas alam, antara lain Compressed Natural Gas CNG yang memiliki sifat tidak berbau dan tidak korosif. CNG banyak dimanfaatkan untuk keperluan gas itu ada juga jenis Liquefied Natural Gas LNG, merupakan gas alam yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar. LNG adalah jenis gas alam yang memiliki sifat tidak berbau, tidak beracun, tidak korosif dan tidak mudah Indonesia juga memiliki gas alam bernama Liquefied Petroleum Gas LPG. LPG banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk bahan bakar memasak. LPG merupakan gas alam yang tidak memiliki bau, tidak berwarna, tidak berasa, mudah terbakar, dan memiliki tingkat racun yang sangat demikianlah manfaat gas alam yang patut kita ketahui bersama. Sebagai salah satu negara penghasil gas alam yang luar biasa, kita patut bangga serta bijak dalam pemanfaatan dan penggunaannya, ya Detikers! Simak Video "2023 Tak Semua Orang Bisa Beli LPG 3 Kg, Beli Pakai KTP" [GambasVideo 20detik] row/row

Bahanorganik dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara (disebut Digester) sehingga bakteri anaerob akan membusukkan bahan organik tersebut yang kemudian menghasilkan gas (disebut biogas). Biogas yang telah terkumpul di dalam digester selanjutnya dialirkan melalui pipa penyalur gas menuju tabung penyimpan gas atau langsung ke lokasi

Jakarta - Harga bahan bakar jenis baru yakni bioetanol akan lebih mahal dari Pertamax. Hal ini disampaikan pihak PT Pertamina Persero. Pertamina menyebut bahan bakar baru ini dengan nama E5. Alasan harganya lebih mahal dari pertamax karena Research Octane Number RON bioetanol lebih itu bioetanol?Mengutip laman Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada, bioetanol adalah jenis bahan bakar terbarukan yang diperoleh melalui fermentasi biologis bahan organik, terutama tanaman yang kaya akan karbohidrat, seperti jagung, tebu, sorgum, dan tanaman lainnya. Proses fermentasi ini mengubah gula yang terkandung dalam tanaman menjadi etanol, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin menjadi salah satu bahan kimia yang ramah lingkungan karena dibuat dari bahan-bahan alam yang edible maupun non pembakaran bioetanol menghasilkan CO2 yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman sehingga bioetanol bisa dijadikan sebagai bahan yang dihasilkan dari fermentasi bisa memilki berbagai macam kadar. Bioetanol dengan kadar 90-94 persen disebut bioetanol tingkat industri. Jika bioetanol yang diperoleh berkadar 94-99,5 persen maka disebut dengan bioetanol tingkat netral. Umumnya bioetanol jenis ini dipakai untuk campuran minuman keras, dan yang terakhir adalah bioetanol tingkat bahan bakar. Kadar bioetanol tingkat ini sangat tinggi, minimal 99,5 Modul Proses Pembuatan Bioethanol yang ditulis Niamul Huda, penggunaan etanol sebagai bahan bakar mempunyai beberapakeunggulan dibandingkan bahan bakar minyak BBM. Di antaranyaIklan 1. Kandungan oksigen yang tinggi yakni 35 persen sehingga bila dibakar sangat bersih2. Ramah lingkungan karena emisi gas karbon monoksida lebih rendah 19-25 persen dibanding BBM, sehingga tidak memberikan kontribusi pada akumulasi karbondioksida di atmosfer dan bersifat Angka oktan Etanol yang cukup tinggi menghasilkan kestabilan proses pembakaran, karenanya daya yang diperoleh lebih Proses pembakaran dengan daya yang lebih sempurna akan mengurangi emisi gaskarbon monoksida. Campuran bioetanol 3 persen saja mampu menurunkan emisikarbonmonoksida menjadi hanya 1,3 editor Bisa Dibuat dari Singkong Hingga Tebu, Begini Proses Membuat Bioetanol BBM Baru yang Dikenalkan Pertamina

Jenisbahan bakar: Gas; Solar; Premium: bahan bakar minyak: Bbm: Bahan bakar, bensin: Gasolin: Bahan bakar pesawat: Avtur: Termasuk bahan bakar: Gas: TTSpedia memuat lebih dari 61.688 data pertanyaan dan jawaban TTS. Proses pencarian yang sangat cepat. Dapat dipergunakan secara GRATIS.

Para pengendara mobil di Jerman yang kini menghadapi masalah terus naiknya harga bensin. mengharapkan terobosan energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Salah satu solusinya diteliti oleh Institut Fraunhofer untuk rekayasa interfacial dan bioteknologi - IGB di Stuttgart, yang mengembangkan bahan bakar alternatif gas bio dari sampah organik. Awal tahun 2012 para peneliti memulai proyek instalasi gas bio ini. Sampah organik dipasok dari pasar induk kota Stuttgart serta dari kantin kampus dekat lokasi. Proyek yang diberi nama "Etamax" itu didukung dana dari kementrian pendidikan dan riset Jerman sekitar 6 juta Euro. Pilihan menggunakan sampah organik dan sampah makanan untuk memproduksi bahan bakar alternatif gas bio, berlatar belakang pertimbangan praktis dan ekonomi. Riset pasar menunjukkan, di Jerman sekitar separuh dari bahan pangan, tidak dikonsumsi dan akhirnya mendarat di tempat sampah. Setiap tahunnya sampah bahan pangan ini mencapai volume sekitar 20 juta organik dari pasar dan kantin di Jerman volumenya mencapai 20 juta ton pertahun..Foto picture-alliance/dpa Sampah organik itu merupakan potensi besar sebagai sumber energi terbarukan, jika diolah dalam instalasi gas bio. Selain itu, produksi energi alternatif dari sampah tidak akan menimbulkan masalah kelaparan, seperti produksi bahan bakar ethanol dari jagung atau bahan pangan lainnya. Multiguna tanpa sisa Dalam proyek percobaan yang dilaksanakan Institut Fraunhofer di Stuttgart, gas methan yang tercipta sebagai produk instalasi gas bio dikemas dalam kanister bertekanan tinggi. Dengan itu, gas bionya dapat langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk mobil. Syaratnya, tentu saja mesin mobilnya harus dimodifikasi agar dapat menggunakan bahan bakar gas. Instalasi gas bio di Institut Fraunhofer Fraunhofer IGB Peneliti dari IGB Ursula Schliesßmann mengatakan, para peneliti harus terus memantau dan menyesuaikan nilai keasaman di dalam instalasi gas bio. "Dengan sistem manajemen yang dikembangkan, dapat dihitung kondisi ideal dalam instalasi, agar mikroba di dalamnya bekerja optimal", tambah Schließmann. Selain gas bio, juga medium cair dan sisa padatan yang tidak terfermentasi dimanfaatkan ulang pada proyek lainnya. Medium cair dari instalasi gas bio, yang mengandung cukup banyak unsur nitrogen dan phosphor, dimanfaatkan sebagai pupuk bagi budidaya sejenis ganggang, untuk memproduksi bahan bakar diesel organik. Lumpur dan padatan yang belum terfermentasi, dimanfaatkan dalam proses lainnya, untuk menghasilkan gas methan. Dengan cara itu, nyaris seluruh sampah organik dapat dimanfaatkan. Alternatif teknik otomotif Proyek produksi bahan bakar gas bio dari sampah organik di Stuttgart itu, juga dipuji oleh perhimpunan pelindung lingkungan Jerman-NABU. Karena selama ini sampah organik dari pasar induk atau sampah makanan dari restoran dan kantin besar, kebanyakan hanya diolah menjadi kompos. Padahal potensi energi alternatif dari sampah organik itu jauh lebih besar. Walaupun memuji, direktur NABU di negara bagian Baden-Württemberg, dimana lokasi proyeknya berada, Bertholdt Frieß memperingatkan tren yang keliru, yakni naiknya permintaan atas sampah organik. "Sasaran sebenarnya justru menekan seminimal mungkin sampah pasar", tegasnya. Frieß menambahkan, pihaknya justru mendorong pengembangan mobil yang lebih hemat bahan bakar. Serta pengembangan sistem transportasi publik, untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi. Ditekankannya, pengermbangan energi alternatif semacam itu, jangan sampai menyisihkan tema penghematan energi. Irene Quaile/Agus Setiawan Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS bahan bakar gas. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih NilaiJawabanSoal/Petunjuk DAUR ... - pemasakan n Kim operasi pemasakan dalam ketel jenis tumpak mulai dari awal suatu pemasakan sampai ke awal pemasakan berikutnya dalam ketel yang sa... PREMIUM Bahan Bakar Yang Memiliki Nilai Oktan 88 SOLAR Jenis bahan bakar BBG Bahan bakar gas singkatan BERIKET Jenis bahan bakar BIOGAS Bahan bakar gas yang terbuat dari kotoran ternak DIESEL Jenis mesin PETROL Bahan bakar terbuat dari campuran gas alam dan petroleum, bensin KARBURASI Pencampuran gas bahan bakar minyak dengan udara pada mesin motor TANKER Jenis pesawat yang digunakan untuk mengisi bahan bakar di udara BUTANA Gas Yang Diambil Dari Minyak Bumi Yang Dipakai Sebagai Bahan Bakar CNG Compressed natural gas salah satu alternatif bahan bakar selain bensin atau solar KARBURATOR Mes bagian mesin motor, tempat gas bahan bakar minyak bercampur dengan udara AVTUR Bahan bakar pesawat terbang KOMPOR Sj anglo perapian untuk memasak, yang menggunakan minyak tanah dsb, sebagai bahan bakar; - gas kompor menggunakan gas sebagal bahan bakar; - list... LAMPU Alat untuk menerangi; pelita; seperti - kekurangan minyak, pb hal seseorang yang hidupnya sangat melarat atau yang penyakitnya sudah sangat parah;... ZAT ...garuhi kesuburan pencairan yang dapat menentukan jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di dalamnya; - gula zat yang mengandung unsur gula; - ... AIR ...-bahan yang akan dipakai; - klorin Kim 1 larutan jenis klorida dengan kepekatan 0,09 molar, dibuat dengan meneteskan asam klorida pekat ke dalam kali... BENSIN Bahan bakar TNT Bahan Peledak WOL Jenis bahan pakaian GASOLIN Bahan bakar, bensin BBM Bahan bakar minyak FUEL Bahan bakar bahasa Inggris NILON Salah satu jenis bahan kain 13 Gas yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan modern Menurun 1. Pemurnian air dengan cara disaring 2. Senyawa kimia untuk pemurnian air 4. Penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik 5. Bus surya yang ada di Adelaide, Australia di kenal dengan
NilaiJawabanSoal/Petunjuk BIOGAS Bahan bakar gas yang terbuat dari kotoran ternak PETROL Bahan bakar terbuat dari campuran gas alam dan petroleum, bensin BBG Bahan bakar gas singkatan KARBURASI Pencampuran gas bahan bakar minyak dengan udara pada mesin motor BUTANA Gas Yang Diambil Dari Minyak Bumi Yang Dipakai Sebagai Bahan Bakar CNG Compressed natural gas salah satu alternatif bahan bakar selain bensin atau solar KARBURATOR Mes bagian mesin motor, tempat gas bahan bakar minyak bercampur dengan udara TUNGKU Kompor sederhana yang terbuat dari susunan batu, yang bahan bakarnya adalah kayu bakar AVTUR Bahan bakar pesawat terbang PREMIUM Bahan Bakar Yang Memiliki Nilai Oktan 88 SOLAR Jenis bahan bakar BENSIN Bahan bakar KOMPOR Sj anglo perapian untuk memasak, yang menggunakan minyak tanah dsb, sebagai bahan bakar; - gas kompor menggunakan gas sebagal bahan bakar; - list... ARANG Bahan bakar yang digunakan untuk membakar sate TEPUNG ... tulang yang digiling sampai menjadi tepung untuk bahan makanan ternak; 2 pupuk terbuat dari tulang yang ditumbuk setelah lemak gelatin dan bahan-baha... LAMPU ...n pd langit-langit; - gas lampu yang menggunakan bahan bakar gas; - hijau 1 lampu lalu lintas yang sinamya hijau, mengisyaratkan kendaraan boleh jal... TAHI Kotoran TABUNG ...aca dsb tempat tablet; - takaran tabung pengukur bahan yang tembus sinar, diberi guratan yang menunjukkan volume cairan yang diisikan ke dalamnya; ... KAYU ...ya keras; 2 bagian batang cabang, dahan, dsb pohon yang keras yang biasa di-pakai untuk bahan bangunan, dsb; di mana - bengkok, di sanalah musang... MINYAK ...engan menambang dari dalam tanah, digunakan untuk bahan bakar; - wangi benda cair asiri yang harum baunya; parfum; - zaitun minyak berwarna kuning j... TANDA ...an kutipan berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain; - petik tunggal tanda baca '' yang mengapit petikan yang tersusun di dalam p... DAUR ...aur yang melibatkan terbentuknya dan hilangnya zat organik; dalam daur ini oksigen digunakan untuk menghancurkan bahan organik - anaerob alami n Kim ... AIR ... bersih air yang bebas dari kuman-kuman penyakit, bahan-bahan mineral, dan bahan organik lain, keadaannya jernig, tidak berbau, dan tidak berwarna; -... GASOLIN Bahan bakar, bensin BBM Bahan bakar minyak
Selainitu, proses pembakaran sampah organik juga menghasilkan gas beracun ini. Timbal. Timbal atau PB adalah salah satu gas beracun dalam udara tercemar. Timbal paling banyak terbentuk dari sisa pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan pembakaran sampah. Industri pengolahan logam juga salah satu penyumbang gas timbal.
Biogas merupakan bahan bakar alternatif yang diproduksi dari bahan baku yang tidak memiliki manfaat limbah. Energi biogas ramah lingkungan karena menurunkan efek gas rumah kaca di atmosfer dan emisi gas lainnya. Limbah organik baik yang berasal dari hewan, manusia dan tumbuhan merupakan bahan yang tidak bermanfaat bahkan keberadaannya mencemari lingkungan air dan udara bahkan sebagai sumber penyakit. Penerapan teknologi biogas akan dapat mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan, dan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari penelitian ini dalam rangkaian sebagai berikut biomassa dihancurkan dan dilarutkan serta dimasukkan ke dalam Reaktor digester sekaligus dimasukkan starter serta direaksikan selama 9-18 akan dilakukan uji karakteristik dari bahan bakar Biogas Hasil penelitian ini adalah 1 Limbah organik industri molases dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas dan 2 Rasio optimum diperoleh pada 13 yang meghasilkan % gas methan yang tertinggi 38,74% Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 87 PRODUKSI BAHAN BAKAR GAS BIOMASSA DARI LIMBAH ORGANIK INDUSTRI MOLASES Nurjannah1, La Ifa2, Fitra Jaya3, Muhtar Lamo4 Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik kimia, Universitas Muslim Indonesia Email ljannah6907 fitrajaya116 Abstract Biogas merupakan bahan bakar alternatif yang diproduksi dari bahan baku yang tidak memiliki manfaat limbah. Energi biogas ramah lingkungan karena menurunkan efek gas rumah kaca di atmosfer dan emisi gas lainnya. Limbah organik baik yang berasal dari hewan, manusia dan tumbuhan merupakan bahan yang tidak bermanfaat bahkan keberadaannya mencemari lingkungan air dan udara bahkan sebagai sumber penyakit. Penerapan teknologi biogas akan dapat mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan, dan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari penelitian ini dalam rangkaian sebagai berikut biomassa dihancurkan dan dilarutkan serta dimasukkan ke dalam Reaktor digester sekaligus dimasukkan starter serta direaksikan selama 9-18 akan dilakukan uji karakteristik dari bahan bakar Biogas Hasil penelitian ini adalah 1 Limbah organik industri molases dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas dan 2 Rasio optimum diperoleh pada 13 yang meghasilkan % gas methan yang tertinggi 38,74% Keywords Biogas, Molases 1. PENDAHULUAN Kebutuhan Bahan Bakar Minyak BBM dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini menyebabkan harga minyak melonjak naik. Belum lagi pemerintah berencana menaikkan harga BBM dan membatasi BBM bersubsidi. Untuk mengatasi permasalahan diatas maka perlu mencari bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar MIGAS minyak dan gas. Sumber energi alternatifpengganti bahan bakar MIGAS diantaranya adalah Biogas. Peran pemerintah sangat diharapkan untuk menunjang program Energi Alternatif khususnya pengembangan biogas dari limbah organik di daerah pedesaan untuk mengurangi subsidi BBM . Proses Pembuatan biogas bukan lagi hal yang baru. Teknologi pembuatan biogas telah diaplikasikan diberbagai negara sejak puluhan tahun yang lalu. Negara-negara yang telah mengaplikasikan teknologi biogas diantaranya Inggris, Rusia, Amerika serikat, Taiwan, Cina, dan Korea. Sudah saatnya kita merubah pola pikir dan mengembangkan kreatifitas untuk mengolah limbah organik menjadi bahan bakar alternatif pengganti MIGAS yaitu Biogas. Diharapkan Teknologi pembuatan Biogas ini dapat diaplikasikan untuk kepentingan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan.. Penerapan pemakaian energi baru dan terbarukan dari bahan-bahan lokal yang ramah lingkungan akan mengurangi ketergantungan masyarakat dan industri dari BBM dan diharapkan dapat mengurangi efek pemanasan global. Salah satu bahan bakar dari sumber energi baru terbarukan yang layak untuk dikembangkan adalah adalah bahan bakar alternatif pengganti MIGAS yang bisa dihasilkan dari proses penguraian zat-zat organik menggunakan mikroorganisme pada kondisi anaerob. Karakteristik biogas hampir sama dengan LPG yang dapat dibakar, Biogas juga dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Hasil samping dari produksi biogas dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik. pengembangan Biogas di Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar. Mengingat populasi ternak di Indonesia cukup banyak. Setiap 1 ekor kerbau/sapi menghasilkan kurang lebih + 2 m3per hari biogas. Biogas mempunyai potensi ekonomiyang sangat besar, hal tersebut dikarenakan 1 m3 biogas penggunaannya setara dengan 0,46 kg elpiji dan 0,62 liter minyak tanah. Di samping itu, proses produksi biogas dapat menghasilkan pupuk organik Nurjannah, La Ifa, Fitra Jaya, dan Muhtar Lamo Produksi Bahan Bakar Gas Biomassa 88 yang mempunyai nilai ekonomis cukup besar Wahyu Sasongko 2009. Biogas merupakan bahan bakar alternatif yang diproduksi dari bahan baku yang tidak memiliki manfaat limbah. Energi biogas ramah lingkungan karena menurunkan efek gas rumah kaca di atmosfer dan emisi gas lainnya. Limbah organik baik yang berasal dari hewan, manusia dan tumbuhan merupakan bahan yang tidak bermanfaat bahkan keberadaannya mencemari lingkungan air dan udara bahkan sebagai sumber penyakit. Penerapan teknologi biogas akan dapat mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan, dan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari limbah.. 2. TINJAUAN PUSTAKA Limbah Organik dan Biomassa Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar khususnya di Sulawesi Selatan, mengingat cukup banyaknya populasi ternak. Sekitar 11 juta ekor sapi, 3 juta ekor Kerbau dan 500 ribu ekor kuda. 1 ekor sapi/kerbau dapat dihasilkan ± 2 m3 biogas perhari. Limbah organik didefinisikan sebagai semua jenis limbah yang berasal dari mahluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. limbah organik. Pada penelitian ini, akan digunakan limbah organik kotoran hewan yang ketersediaannya di Sulawesi selatan cukup melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan untuk pupuk organik . Proses Produksi Biogas ini lebih menguntungkan ketimbang langsung dibuat pupuk kompos, karena dengan fermentasi biogas ini dapat mempertahankan kandungan N-organik media sebagai hasil akhir dari proses denitrifikasi N2 sehingga kandungan N-organik dan P-organik menjadi lebih tersedia. Biogas Peningkatan kebutuhan energi tidak sebanding dengan persediaan energi yang umumnya berasal dari minyak bumi sehingga harga minyak bumi, menjadi semakin tinggi. Hal ini menyebabkan usaha untuk mencari energi baru atau memperbaiki kualitas dan karakteristik sumber energi yang sudah ada akan terus dilakukan Chen, et al. 2010. Salah satu bahan bakar alternatif yang layak untuk dikembangkan adalah Biogas. Biogas merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Biogas dapat diproduksi dari limbah organik, seperti kotoran manusia,hewan, dan limbah dari tumbuhan. Pada umumnya komposisi biogas terdiri dari ± 60 % CH4 metana, ± 38 % CO2 karbon dioksida dan sisanya N2, O2, H2, & H2S. Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 1. Kesetaraan sumber bahan bakar lain dengan biogas Ahmad 2011. Unsur karbon dalam biogas diambil dari atmosfir melalui proses fotosintesis tumbuhan, sehingga bila dilepaskan ke atmosfir tidak akan menambah jumlah unsur karbon di atmosfir. Biogas ramah lingkungan. Kandungan gas metana yang ada dalam biogas terbakar sempurna. Sedangkan gas metana dalam bahan bakar minyak tidak terbakar sempurna sehingga terbentuk gas-gas yang dapatmencemari lingkungan. Kandungan biogas mempunyai tidak kalah tinggi dari pada kandungan yang ada pada bahan bakar fosil. 6000 watt jam sama dengan nilai kalori dari 1 m3 biogas, yang setara setengah liter minyak diesel. Oleh sebab itu biogas sebagai pengganti LPG, minyak tanah, batu bara, butana, dan bahan bakar fosil lainnya sangat cocok. Kandungan dalam biogas 75% metana semakin tinggi dalam bahan bakar, yang dihasilkan akan semakin besar kalornya. karakteristik biogas juga memiliki kesamaan dengan gas alam. Sehingga biogas dapat digunakan sebagai pengganti gas alam, jika dikelola dengan baik. Dengan demikian, penggunaan gas alam bisa dihemat.Harry-Chandra blogspot, 2008. Hal yang paling menggembirakan ditinjau dari sudut pandang lingkungan hidup adalah terjadi penurunan emisi gas buang, diantaranya terjadi penurunan emisi NOx, salah satu gas rumah kaca, sebesar 50% Cook, et al. 1993. 89 PRIMORDIA VOLUME 12, NOMOR 2, OKTOBER 2016 Manfaat lain dari biogas, tidak perlu menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar, kandang hewan menjadi bersih karena limbah kotoran hewan langsung dapat diolahmenjadi biogas, hasil samping produksi biogas dapat dijadikan pupuk sehingga tidak mencemari lingkungan, berperan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dengan mengurangi penggunaankayu bakar dan minyak tanah dan terhindar dari bahaya kebakaran. Adapun kekurangan biogas, memerlukan biaya instalasi yang cukup tinggi, tenaga kerja belum memiliki kemampuan yang cukupkhususnya dalam proses produksi, belum tersosialisasi dengan baik dimasyarakat, tidak dapat disimpan dalam fasa cair dalam tabung. Proses Pembuatan Biogas Pembuatan biogas dapat dilakukan dan diproses secara fermentasi anaerob dengan bantuan bakteri di dalam suatu digester, secara umum kandungan biogas yang dihasilkan adalah gas metana CH4, karbon dioksida CO2 yang kandungannya lebih besar dari hidrogen H2, nitrogen N2 dan hidrogen sulfida H2S. Proses fermentasi dilakukan 7 sampai 25 hari. Hal itu dilakukandengansuhu pH optimum dan suhu optimum 35 oC pada range 6,4 – 7,9 untuk menghasilkan biogas. Bakteri pembentuk biogas yang digunakan yaitu bakteri anaerob seperti Methanobacillus, Methanococcus dan Methanosarcina, Methanobacterium, Price dan Cheremisinoff, 1981. Biogas yang berbahan baku kotoran sapi mengandung gas metana CH4 sebesar 55 – 65 %, karbon dioksida CO2 sebesar 30 – 35 % dan sisanya hidrogen H2, nitrogen N2 dan gas-gas lain. Panas yang dihasilkan adalah sebesar 600 BTU/cuft. Adapungas metana yang dibuat dari gas alam mengandung gas metana sebesar 80 % dengan panas sebesar 1000 BTU/cuft. Untukmeningkatkan kandungan gas metana dari biogas dengan cara memisahkan gas karbon dioksida dan gas hidrogen sulfida yang bersifat korosif Price dan Cheremisinoff, 1981. Reaksi kimia pembuatan biogas atau gas metana ada 3 tahap, yaitu 1. Reaksi Hidrolisis Pada bagian ini, bahan yang tidak larut seperti polisakarida,selulosa dan lemak diubah menjadi bahan yang larut dalam air, seperti asam lemak dan berlangsung pada suhu 25o C di digester Price dan Cheremisinoff, 1981. 2. Reaksi Asidogenik Bakteri asam, dalam suasana anaerob dapat menghasilkan asam ini berlangsung pada suhu 25o C di digester Price dan Cheremisinoff, 1981. 3. Reaksi Metanogenik Secara berlahan bakteri metana membentuk gas suhu 25oC proses ini berlangsung selama 14 hari di dalam digester. Hal ini menghasilkan 70% CH4, 30 % CO2, sebagai sebuah proses dan sedikit H2 dan H2S Price dan Cheremisinoff, 1981. Reaksi pembentukan metana dapat dilihat sebagai berikut polisakaridahidrolisis>glukosa glikolisis>asam asetat bakteri metana>CH4+CO2+H2 gliserolfosforilasi>asam asetat bakteri etana>CH4+CO2+H2 lemakhidrolisis>asam lemak β-oksidasi>asam asetat bakteri metana>CH4+CO2+H2 proteinhidrolisis>asam amin deaminasi>asam asetat bakteri metana>CH4+CO2+H2 Komposisi Biogas Menurut Wellinger and Lindenberg 2000, komponen utama biogas adalah gas metana dan gas karbon dioksidadengan sedikit hidrogen sulfide, hidogen, nitrogen, oksigen dan karbon monoksida. Seperti dalam Tabel 2. Sebagi komponen utama yang terdapat dalam biogas. Tabel 2 Komponen Utama Biogas Hambali, 2007 dan Widarto,1997 Nurjannah, La Ifa, Fitra Jaya, dan Muhtar Lamo Produksi Bahan Bakar Gas Biomassa 90 Nilai Kalor Pembakaran Biogas Panas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar adalah panas pembakaran dari suatu bahan bakar dalam kalorimeter pada volume konstan dan dinyatakan dalam Btu/lb atau kal/kg. Hal ini dapat dinyatakan dalam Lower Heating Value LHV dan High Heating Value HHV.Low Heating Value merupakan panas pembakaran dari bahan bakar setelah dikurangi latent heat dari uap air hasil Heating Value merupakan panas pembakaran dari bahan bakar yang di dalamnya masih termasuk latent heat dari uap air hasil pembakaran. Nilai kalor pembakaran yang terdapat pada biogas berupa Lower Heating Value LHV dan High Heating Value HHV pembakarannya diperoleh dari Tabel 3 berikut Price dan Cheremisinoff,1981. Tabel 3 Nilai Kalor Pembakaran Biogas dan Natural Gas Price dan Cheremisinoff, 1981. Karakteristik Kandungan Biogas a. Gas Metana CH4 Sifat fisika metana sebagai berikut Berat molekul 16,04 gram/mol Densitas 7,2 x 10-4 gram/ml Titik didih -161,4 oC Titik leleh -182,6 oC Perry, 1997 Nilai kalor CH4 Fessenden, 1989 Nilai kalor biogas – 9660 Kkal/kg Harasimowicz dkk., 2007 dP 3,8 Wen-Hui Lin dkk., 2001 oA Tc 109,4 K Pabby dkk., 2009 b. Karbon dioksida CO2 Sifat fisika karbon dioksida Perry, 1997 sebagai berikut Berat molekul 44,01 gram/mol Densitas 1,98 x 10-3 gram/ml pada 1 atm dan 0oC Titik leleh -55,6 oC pada tekanan 5,2 atm Titik didih -78,5 oC dP 3,3 Wen-Hui Lin dkk., 2001 oA Tc 304K Pabby dkk., 2009 c. Nitrogen N2 Sifat fisika nitrogen Perry, 1997 sebagai berikut Berat molekul 28,02 gram/mol Densitas 1,25 x 10-3 gram/ml pada 1 atm dan 0oC Titik didih -195,8 oC Titik leleh -209,86 oC d. Hidrogen H2 Sifat fisik Hidrogen Perry, 1997 sebagai berikut Berat molekul 2,016 gr/mol Densitas 8,97 x 10-5 gram/ml pada 1 atm dan 0oC Titik leleh -259,1 oC Titik didih -252,7 oC e. Karbon monoksida CO Sifat fisika karbon monoksida Perry, 1997 sebagai berikut Berat molekul 28,01 gr/mol Titik didih -108,6 oC Titik leleh 46,3oC f. Oksigen O2 Sifat fisika oksigen Perry, 1997 sebagai berikut Berat molekul 16 gr/mol Temperatur kritis -118oC Tekanan kritis 49,7 atm Titik didih -183oC Titik beku -218,4oC Densitas 1,43 x 10-3 gr/ml g. Hidrogen sulfida H2S Sifat fisika hidrogen sulfida Perry, 1997sebagai berikut Berat molekul 34,08 gram/mol Titik didih -59,6 oC Titik leleh -82,9 oC Proses Anaerobik dalam Biogas Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan proses aerob dan anaerob. Proses anaerob mampu merombak senyawa 91 PRIMORDIA VOLUME 12, NOMOR 2, OKTOBER 2016 organik yang terkandung dalam limbah sampai batas tertentu yang dilanjutkan dengan proses aerob secara alami atau dengan bantuan mekanik. Perombakan senyawa organik tersebut akan menghasilkan gas metana, karbon dioksida yang merupakan hasil kerja dari mikroba asetogenik dan metanogenik. Berbagai sistem dan jenis air buangan telah dikembangkan dan diteliti, yang semuanya bertujuan untuk memberi perlindungan terhadap lingkungan dan dari beberapa penelitian tersebut diketahui bahwa proses anaerobik memberikan hasil yang lebih baik untuk mengolah limbah dengan kadar COD yang lebih tinggi Manurung, 2004. Proses anaerob mempunyai banyak keunggulan bila dibandingkan dengan proses aerob diantaranya tidak membutuhkan energi untuk aerasi, sedikit yang dihasilkan sludge, bahan organik yang berupa polutan hampir semuanya dikonversi menjadi biogas gas metan yang mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi. Kelemahan proses degradasi merupakan pertumbuhan bakteri metan mempunyai kemampuan sangat rendah, untuk penggandaannyamembutuhkan waktu dua sampai lima hari, oleh karena itu, hal ini membutuhkan reaktor yang mempunyai bervolume cukup besar Mahajoeno, 2007. Pengaruh Lingkungan sangat berperan pada laju pertumbuhan mikroorganisme baik pada proses aerobik maupun anaerobik. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses anaerobik antara lain temperatur, pH, konsentrasi substrat, rasio C/N dan zat hal ini hanya faktor-ktor suhu, pH, dan urea yang menjadi pokok bahasan. Temperatur Gas dapat dihasilkan jika suhu antara 4 - 60°C dan suhu dijaga konstan. Bakteri akan menghasilkan enzim yang lebih banyak pada temperatur optimum. Semakin tinggi temperatur reaksi juga akan semakin cepat tetapi bakteri akan semakin berkurang. Suhu berpengaruh terhadap proses pencernaan anaerobik bahan organik dan produksi gas. Pencernaan berlangsung baik pada suhu 30 – 40 ºC untuk kondisi mesofilik dan pada suhu 45 - 55ºC, suhu 50 - 60ºC untuk kondisi termofilik. Kecepatan fermentasi menurun pada suhu di bawah optimal kebanyakan bakteri mesofilik dicapai pada 35ºC, tetapi utuk bakteri termofilik pada suhu optimal untuk berbagai desain tabung pencerna termasuk Indonesia adalah 35ºC Sahirman, 1994. pH keasaman pH pada proses perombakan anaerob biasa berlangsung antara 6,6-7,6; bakteri metanogen tidak dapat toleran pada pH di luar 6,7-7,4; sedangkan bakteri non metanogen mampu hidup pada pH 5-8,5 NAS, 1981. Praperlakuan kimia umumnya diperlukan pada limbah cair dengan derajat keasaman tinggi < pH 5 dan umumnya penambahan CaOH2 dan NaOH digunakan untuk meningkatkan pH limbah cair menjadi netral Bitton, 1999. Perlakuan dengan Amonia Sumber amonia dalam amoniasi yang digunakan dapat berupa gas amonia, amonia cair, urea maupun urin. Daya kerja amonia dalam perlakuan amoniasi diantaranya sebagai bahan pengawet terhadap bakteri dan fungi yang berkembang pada bahan sumber nitrogen dan selama proses. Rasio C/N Percobaan yang pernah dilakukan oleh ISAT menunjukkan bahwa aktifitas metabolisme bakteri metanogenik akan optimal pada nilai rasio C/N sekitar 8-20. Biasanya pertumbuhan mikroba yang optimum membutuhkan perbandingan unsur C N P sebesar 150 55 1 Jenie dan Winiati, 1993. Konsentrasi substrat rasio CN terkait kebutuhan nutrisi mikroba; homogenitas sistem dan kandungan air padatan tersuspensi SS; padatan total TS, asam lemak volatile VFA Bitton, 1999. Pengolahan limbah yang diproses secara anaerobik adalah bentuk metode pengolahan yang efektif untuk mengolah bermacam-macam limbah organik. Pengolahan ini dimediasi mikroorganisme fakultatif dan mikroorganisme anaerobic yang tidak membutuhkan oksigen. Kemudian, proses itu mengubah zat-zat organic menjadi produk akhir seperti karbodioksida CO2 dan metana CH4. Keuntungan utamanya adalah sebagai berikut 1. Menghasilkan biomasa yang relatif lebih sedikit. 2. Mempunyai nilai ekonomis karena menghasilkan bahan bakar dari gas metan. 3. Tidak membutuhkan oksigen yang lebih banyakkarena mampu mengolah bahan organik yang tinggi. Produk biogas memilki keunggulan dari sisi peralatan pembakaran, ramah lingkungan, dan harga relatif lebih murah dibanding bahan Nurjannah, La Ifa, Fitra Jaya, dan Muhtar Lamo Produksi Bahan Bakar Gas Biomassa 92 bakar gas dari minyak keunggulan ini maka prospek pemasaran bahan bakar biogas tersebut cukup tinggi, terutama bagi industri pemakai bahan bakar gas. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan bahan bakar maka perlu dilakukan produksi biogas secara massal sehingga memungkinkan terbukanya peluang tenaga kerja bagi masyarakat dan meningkatkan ekonomi bangsa. Dampak positif lain yaitu meningkatkan daya inovasi dan kreatifitas masyarakat dalam mencari bahan bakar alternatif, mengolah limbah menjadi energi alternatif yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Kepedulian industri untuk memproduksi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan bermuatan lokal perlu dibangkitkan. Dengan memanfaatkan limbah organik akan mengurangi penumpukan limbah yang mencemari dan pembinaan masyarakat desa dan industri kecil sebagai penyedia bahan baku bisa ditingkatkan. Sosialisasi penggunaan bahan bakar biogas yang berasal dari limbah organik kepada pihak pengguna akan secara terus menerus dilakukan dan diharapkan muncul kesadaran untuk menggunakan bahan bakar alternatif dan merasa bangga untuk memilih bahan bakar alternatif ini. Paket teknologi proses produksi bahan bakar biogas akan di-deseminasi-kan kepada industri lokal. Akhirnya diharapkan terjadi pemberdayaan yang menyeluruh terhadap pelaku industri, sehingga jiwa kewirausahaan dari semua pihak yang terkait dengan produksi dan pengguna bahan bakar alternatif bisa dibangkitkan dan ditingkatkan. 3. METODE PENELITIAN Secara umum skema cara kerja penelitian ini ditampilakan pada Gambar 3. Mula-mula, biomassa akan mengalami proses persiapan berupa penghancuran kemudian dilarutkan dan dimasukkan ke dalam Reaktor digester kemudian dimasukkan starter, selanjutnya direaksikan selama beberapa akan dilakukan uji karakteristik dari bahan bakar Biogas Gambar 1 Diagram alir Proses pembuatan Biogas 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan dengan melihat pengaruh rasio starter dengan limbah organik terhadap persen gas metana yang terbentuk selama proses fermentasi .Data hasil penelitian disajikan pada tabel dan gambar di bawah. Tabel 4. Rasio starter dengan limbah organik Industri molases terhadap volume gas methan yang terbentuk dari hari 7 sampai hari ke 18 Rasio Starter dengan limbah air tahu Informasi di dalam tabel 4 diatas dapat dilihat untuk perbandingan 11 dan 13 volume biogas yang terbentuk cenderung meningkat dari hari ke 7 sampai hari ke 14 namun pada hari ke 18 mulai menurun, untuk perbandingan 15 dan 17 volume biogas yang terbentuk meningkat dari hari ke 7 sampai hari ke 18. Hal ini disebabkan karena semakin banyak limbah air tahu yang ditambahkan maka akan 93 PRIMORDIA VOLUME 12, NOMOR 2, OKTOBER 2016 semakin banyak yang terkonversi menjadi biogas. Tabel 5Rasio starter dengan limbah orgnik Industri molases terhadap % gas methan yang terbentuk Rasio Starter dengan limbah organik Gambar 5. Hubungan antara rasio starter dengan limbah organik industri molases terhadap % gas metana Berdasarkan informasi dari Tabel dan Gambar diatas dapat dilihat bahwa semakin banyak biomassa yang ditambahkan, persen gas metana yang dihasilkan semakin menurun hal ini disebabkan karena jumlah mikrorganise tidak sebanding dengan jumlah limbah organik yang ditambahkan. 5. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1 Limbah organik industri molases dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas dan 2 Rasio optimum diperoleh pada 13 yang meghasilkan % gas methan yang tertinggi 38,74% starter dengan limbah organik molases Nurjannah, La Ifa, Fitra Jaya, dan Muhtar Lamo Produksi Bahan Bakar Gas Biomassa 94 Separations Chemical, Pharmaceutical, Food, and Biotechnological Applications, CRC Press Taylor & Francis Group, New York, 2009, pp. 66 – 100. Perry, R. H., Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th Edition, Mc Graw Hill Companies Inc., New York, 1997, pp. table 2-1 & 2-2. Price, and Cheremisinoff, Production and Arbor Science Publishers, Inc .United States of America Reven, RPJM, gregersen, KH. 2005, Reneweble and Sustainable Energy Reviews, Biogas Plant in Denmark Sucesses and Setbacks, Article in Press. Swen, I., T. 2011 “ BIOGAS” Energi Alternatif, Penghasil PupukOrganik, Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan. Wellinger, A. and A. Lindeberg, Biogas Upgrading and Utilization – IEA Bioenergy, Task 24, International Energy Association, France, 2000, ... Sumber amonia yang digunakan dapat berupa gas amonia, amonia cair, urea maupun urin. [11]. Inhibitor, adalah zat yang dapat memperlambat proses,. ...Galuh Putra RajabyaNovi GusnitaThe increase in population from year to year causes an increase in the need for food such as Tofu. This also has an impact on the number of tofu industries in Indonesia. The tofu industry is a food industry that is in great demand by the public, raw materials are easy to find, and processing is easy. Nevertheless, it arises that the environmental problems posed by the tofu industry are waste generated from the liquid tofu waste manufacturing process. When discharged into the environment, it can cause a foul odour and pollute the environment. The utilization of tofu liquid waste into electrical resources is one of the steps that can be developed in reducing pollution and increasing electrification. Being the first step, it is necessary to study the use of biomass as a source of electricity, which includes studying the potential of resources. This study aims to determine the potential value of tofu liquid waste and electrical energy for PLTBG fuel as an effort to apply clean technology. For the method in this study using anaerobic fermentation with SuperPro Designer simulation. As a result of this study, tofu liquid waste produces methane gas CH4 of m3 per day and total electrical energy of kWh. It can be concluded from this study, tofu liquid waste can be used as biogas for generator set fuel with an output power of 12,000 Watts which meets industrial electricity needs for WahyudiMarhama JelitaDalam proses pemotongan hewan, selain menghasilkan daging, rumah potong hewan kota Pekanbaru juga menghasilkan limbah, seperti darah, rumen dan kotoran. Berdasarkan wawancara dan observasi langsung, limbah pemotongan hewan hanya sampai ke tempat penampungan akhir tanpa adanya proses lebih lanjut, jika dibiarkan seperti itu maka akan berdampak ke lingkungan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan menghitung nilai potensi biogas dari limbah rumen sapi yang merupakan limbah yang paling berpotensi, juga menghitung potensi energi listrik. Pada penelitian ini juga melakukan analisis biaya seperti biaya investasi dan pay back period. Metode penelitian menggunakan fermentasi anaerob untuk potensi biogas, dengan bantuan aplikasi simulasi Superpro Designer. Dari kg rumen sapi menghasilkan potensi biogas sebesar L/hari dengan kadar gas metan sebesar 78,65%. Potensi energi listrik yang dihasilkan sebesar 180,4 kWh dalam sehari. Dalam analisis biaya Total investasi dalam pemanfaatan limbah rumen sapi sebesar Rp. Dan pengembalian modal tercapai dalam waktu 2,4 tahun La IfaNurdjannah NurdjannahBismillahirrohmanirrohim, dengan mengucap Syukur kepada Allah SWT, telah dapat disusun buku Ekonomi Pabrik dengan tujuan memudahkan mahasiswa dalam mengikuti dan mempelajari matakuliah Ekonomi Teknik Kimia, Perancangan Pabrik Kimia dan Tugas Akhir TA Prarancangan Pabrik Kimia. Buku ini membahas tentang 1. Perkiraan Investasi Modal 2. Modal Kerja 3. Physical – Plant Cost 4. Perkiraan Biaya Produksi 5. Penjualan, Keuntungan dan Analisa Profitabilitas Kelayakan Proyek 6. Analisa Ekonomi dari Hasil Penelitian Laboratorium Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan dan penyusunan buku ini. Oleh karena itu Penulis berharap agar ada masukan dan saran guna perbaikan. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberi bantuan hingga diterbitkannya buku ini. Semoga dapat memberi manfaat bagi semua yang membacanya khusunya bagi S. CookE. GalM. Mengel Wouter van KleunenSince the last progress report, a 500 acfm system treating a slip stream from a single cylinder CWS fuel diesel engine was designed, constructed and tested. The system, as installed in the engine test laboratory, is shown in Figure 1. The system consists of a 6 in. diameter pipe with a flow control valve which diverts up to 500 acfm of exhaust gas from the single cylinder engine exhaust manifold. A gravity feeder injects sorbent into the exhaust gas stream which flows into the filter. In addition, anhydrous ammonia is injected into the gas stream from a pressurized cylinder to control NOâ emission. The gas enters the filter housing from the top. Turning vanes direct the flow downwards toward the filter elements. The gas leaves the filter from the side. A detailed drawing of the filter, a filter element and compressed air system for cleaning the filters elements are shown in Figure 2. The filter media elements are closely spaced to increase the surface area-to-cloth ratio and to meet the space constraints. The filter media is composed of fiber metal with 3-5 micron fibers exhibiting good filtration characteristics. The fiber metal elements are relatively light and are constructed of Iconel or 316 SS, and can operate in the exhaust gas environment. High removal efficiency of particulate matter and S0â was achieved using the barrier filter. The NOâ removal efficiency was somewhat lower than was achieved in the bench scale tests, yet more than 85 % reduction of NOâ level could be of an Oil Mallee biomass char, a low rank coal char and sub-bituminous coals were prepared by mixing the finely milled solids with water and a range of additives including polyacrylic acid, charged copolymers D101 and D102, and sucrose. The resultant slurries were subjected to rheological characterizations including apparent viscosity and yield stress. The effect of the solid type, particle size distribution, and the additives on preparation of highly loaded slurries with the desired rheological behaviour were systematically examined in terms of apparent viscosity and yield stress. The additives D101 and D102 were found to be most effective in producing highly loaded suspensions with a low apparent viscosity and yield stress. Particle size distributions were manipulated to improve the solid loading. Suspensions produced by powder mixture containing equal weight precent of 30min and 1min milled powders gave a broad size distribution and is very effective in increasing the solid loading in slurries. The significant improvement in the solid loading was shown to be achieved by i increasing particle packing density via size distribution control and ii minimising the strength and number of the interactions between colloidal particles. The maximum solid loading of flowable or relatively low apparent viscosity slurries achieved with the Oil Mallee char is ∼40wt.%, with the sub-bituminous coals 56–63wt.%, and with the lignite char ∼65wt.%. This study has shown that for low rank coals such as lignite, thermal and densification treatment is essential to achieve the solid loading of slurry C. PriceP. N. CheremisinoffAmong the aspects of biogas production and utilization covered are 1 the microbiology and biochemistry of the acid and methane production stages in the anaerobic process; 2 factors affecting the process, such as temperature, acidity and alkalinity, nutrients, and cations; 3 denitrification processes and systems; and 4 the process kinetics of suspended growth systems, packed columns, and fluidized beds. Also considered are such issues in the application of this technology as the digestion of municipal treatment plant sludges, animal wastes, food processing wastes and energy crops. Attention is in addition given to anaerobic digester design, offgas measurement of anaerobic digesters, and sludge treatment through soil conditioning and have determined the intrinsic gas transport properties of He, H2, O2, N2, CH4, and CO2 for a 6FDA-durene polyimide as a function of pressure, temperature and aging time. The permeability coefficients of O2, N2, CH4, and CO2 decrease slightly with increasing pressure. The pressure-dependent diffusion coefficients and solubility coefficients are consistent with the dual-sorption model and partial immobilization. All the gas permeabilities increase with temperature and their apparent activation energies for permeation increase with increasing gas molecular sizes in the order of CO2, O2, N2, and percentages of permeability decay after 280 days of aging are 22, 32, 36, 40, 42, and 30% for He, H2, O2, N2, CH4, and CO2, respectively. Interestingly, except for H2 kinetic diameter of Å, the percentages of permeability decay increase exactly in the order of He kinetic diameter of Å, CO2 Å, O2 Å, N2 Å, and CH4 Å. The apparent activation energies of permeation for O2, N2, CH4, and CO2 increase with aging because of the increases in activation energies of diffusion and the decreases in solubility coefficients. The activation-energy increase for diffusion is probably due to the decrease in polymeric molar volume because of densification during aging. The reduction in solubility coefficient indicates the available sites for sorption decreasing with aging because of the reduction of microvoids and interstitial chain is a clean environment friendly fuel that is produced by bacterial conversion of organic matter under anaerobic oxygen-free conditions. Raw biogas contains about 55-65% methane CH4, 30-45% carbon dioxide CO2, traces of hydrogen sulphide H2S and fractions of water vapour. Pure methane has a calorific value of 9100 kcal/m3 at degrees C and 1 atm; the calorific value of biogas varies from 4800 to 6900 kcal/m3. To achieve the standard composition of the biogas and calorific value of 5500 kcal/m3 the treatment techniques like absorption or membrane separation should be applied. In the paper the results of the tests of the CH4 enrichment in simulated biogas mixture consisted of methane, carbon dioxide and hydrogen sulphide were presented. It was showed that using the capillary module with polyimide membranes it was possible to achieve the enrichment of CH4 from the concentrations of 55-85% up to The membrane material was resistant to the small concentrations of sour gases and assured the reduction of H2S and water vapour concentrations, as well. The required enrichment was achieved in the single module, however to prevent CH4 losses the multistage or hybrid systems should be used to improve process Organik Jilid 1, Edisi Ke-3, ErlanggaRalp J FessendenJ S FessendenFessenden, Ralp J. and J. S. Fessenden, Kimia Organik Jilid 1, Edisi Ke-3, Erlangga, Jakarta, 1989, pp. Plant Manual Book, A Publication of the Deutsches Zentrum für Entwicklungstechnologien-GATE in Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit GTZLudwig Sasse-BordaLudwig Sasse-Borda. 1988, Biogas Plant Manual Book, A Publication of the Deutsches Zentrum für Entwicklungstechnologien-GATE in Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit GTZ.Potensi Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit untukE MahajoenoW B LayH S SutjahjoSiswantoMahajoeno, E., Lay Sutjahjo, Siswanto. 2008. Potensi Limbah Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit untuk Produksi Biogas. Biodiversitas vol 9 Energi Alternatif yang potensial untuk pengganti minyak dan gasNawanNawan. 2012. "Sumber Energi Alternatif yang potensial untuk pengganti minyak dan gas" Science dan teknologi. ECIPX.
  • 98whduc4zp.pages.dev/187
  • 98whduc4zp.pages.dev/188
  • 98whduc4zp.pages.dev/343
  • 98whduc4zp.pages.dev/282
  • 98whduc4zp.pages.dev/285
  • 98whduc4zp.pages.dev/221
  • 98whduc4zp.pages.dev/188
  • 98whduc4zp.pages.dev/65
  • 98whduc4zp.pages.dev/291
  • bahan bakar gas dari bahan organik tts